Ketua dan Sekretaris DPC Partai Hanura Lumajang Berurusan Dengan Kejaksaan

Foto : Kejari Lumajang
272
ad

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pengurus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten Lumajang, berurusan dengan kejaksaan negeri Lumajang. Bukan tanpa sebab, partai dibawah naungan Dr. H. Oesman Sapta Odang itu diduga ada masalah berkaitan dengan dana Banpol dari pemerintah tahun anggaran 2023 ditingkat DPC Kabupaten Lumajang, senilai hampir Rp. 100 juta.

Sekretaris DPC Partai Hati Nurani Rakyat Kabupaten Lumajang Edi Junaidi dikonfirmasi media ini, mengiakan. Dipanggil ke kejaksaan negeri Lumajang, Kamis pekan kemarin, berkaitan dengan dugaan yang ada.

"Saya dapat konfirmasi lewat WhatsApp Rabu malam dari kejaksaan. Kamis nya saya ngadep jam 9 (menghadiri panggilan)," ucapnya, Senin (29/4/2024) sore, dikediamannya.

Dihari sebelumnya, Indarto Ketua DPC, disampaikan oleh Edi, juga dipanggil. Perihal apa yang mendasari panggilan tersebut, pria yang kerap disapa Edi itu mengakui jika berkaitan dengan alokasi dana Banpol dari pemerintah ditahun 2023.

"Saya ditanya, apa SPJ itu sesuai dengan peruntukan sesuai laporannya. Ya saya jawab sesuai. Bahkan saya sudah diperiksa BPK, tinggal menunggu laporan hasil pemeriksaan kalau tidak akhir bulan April yang awal bulan Mei keluarnya," imbuhnya.

Ditanya rinci soal peruntukan dana banpol sesuai dengan pengajuan yang dilayangkan ke pemerintah, Edi mengungkapkan jika 60% untuk pendidikan politik.

"Kampanye kan masuk pendidikan politik. Tapi disini saya pakai untuk pengkaderan, PAC, maksudnya untuk orang-orangnya sendiri di masa kampanye kemarin kan," tukasnya.

Kemudian sisanya yang 40% diperuntukkan meliputi administrasi, APK (Alat Peraga Kampanye), termasuk lagi pengadaan ATK dan pengadaan kursi (barang - barang kantor/sekretariat).

Ditanya kekhawatiran terkait situasi yang ada. Ia berkata selalu pribadi, dirinya tidak ada yang dikhawatirkan, lantaran ia berkeyakinan sudah menggarap SPJ dengan sesuai, kendati hasil pemeriksaan dari BPK hingga berita ini ditayangkan, belumlah turun.

Data dihimpun media ini, SPJ Banpol tersebut diduga digarap asal-asalan. Mengiang hingga terangkat ke permukaan, dibalik upaya internal partai yang berusaha agar peristiwa tersebut tetap senyap, tak menjadi konsumsi khalayak.

Selebihnya ditanya alamat kantor/sekretariat DPC Partai Hanura Lumajang, Edi menjawab saat ini tidak ada. Namun, secara administratif tetap berkedudukan di Jl. KH. Wahid Hasyim No.79, Citrodiwangsan, Kec. Lumajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur 67316. Tidak lagi bertempat di alamat tersebut, diakuinya sebab suatu permasalahan tentang hak kepemilikan tanah.

Terpisah, Yudi Kasi Intel Kejaksaan Negeri Lumajang yang disebut Edi mengkonfirmasi akan pemanggilan dirinya itu, dihubungi media ini berkata, jika langkah tersebut dilakukan berangkat dari adanya sebuah pengaduan masyarakat (dumas).

"Klo yg dumas hanura (Partai Hanura -red) kami tidak melakukan pemanggilan karena masih tahap pulbaket/puldata jadi klarifikasi saja dan masih proses," tulisnya melalui pesan WhatsApp.

Ditanya adakah rencana akan mengundang kembali di kemudian hari, Yudi mengungkapkan, masih menunggu hasil dari pengumpulan data dan keterangan tersebut.

Penulis     :   Hermanto

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Jember- Bagi para anggota baik Polri maupun PNS pada Polri yang menghadapi masa pensiun, Polda Jawa Timur menggelar pembekalan dan...

MEMOonline.co.id, Surabaya- Dalam beberapa waktu terakhir, Revisi Undang-Undang (RUU) Penyiaran telah menjadi perbincangan hangat di kalangan...

MEMOonline.co.id, Jember- Puluhan wartawan yang tergabung dalam Organisasi Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Persatuan Wartawan Indonesia...

MEMOonline.co.id, Malang- Solidaritas Ulama Muda Jokowi (SAMAWI) Kota Malang menyatakan deklarasi dukungan kepada Kakak Fairouz Huda (Kak Fai) ...

MEMOonline.co.id, Bandung- Super Servicio Technology (SST), sebuah startup teknologi lokal yang didirikan oleh seorang mahasiswa bernama Titus...

Komentar